Kamis, 19 Juli 2012


















Pelayanan bukan beban untuk dipikul..!!
Pelayanan adalah suatu KEBANGGAAN dan KEPERCAYAAN TUHAN..!!
So, Jangan SIA-SIAKAN KEBANGGAAN dan KEPERCAYAAN dari TUHAN KITA, YESUS KRISTUS..
Haleluya..!! Puji TUHAN..!!

TUHAN YESUS memberkati BKK FISIP 2012..!!
“Kehidupan yang tidak memberikan pengaruh positif bagi kehidupan orang lain adalah kehidupan yang tidak layak untuk dijalani.”

Kata-kata bijak ini hendak mengajak dan mendorong kita untuk mempunyai hidup dan kehidupan yang berarti bagi sesama. Sebuah kehidupan yang di dalamnya terpancar suatu kerinduan, tekad dan kerja keras untuk melaksanakan panggilan rohaninya agar memberikan sesuatu yang positi bagi kehidupan bersama.

Dalam II Timotius 4:16, Paulus menasihatkan dan mendorong Timotius, yang berusia muda saat itu, agar memperlihatkan suatu pola hidup yang berkualitas sehingga tidak ada seorangpun menganggap ia rendah karena ia muda.

Paulus dalam Roma 12:2, menyatakan agar kita jangan serupa dengan dunia ini; tetapi kita diutus oleh Kristus ke dalam dunia untuk menjadi saksiNya yang hidup. Oleh sebab itu, sebagai pemuda-pemudi Kristen, kita tidak memisahkan diri dari dunia tetapi mengikutsertakan diri dalam usaha Allah untuk mendatangkan Syalom, damai sejahtera. Lingkungan kehidupan kita senantiasa berubah. Perubahan itu memberikan tantangan pelayanan dan kesaksian yang baru kepada kita.

Ruang lingkup tugas panggilan pemuda Kristen dapat digambarkan sebagai berikut:

  1. Tugas panggilan yang berhubungan dengan Tuhan, misalnya:

    • Penyerahan dan persembahan diri

    • Komitmen pelayanan

    • Pertumbuhan rohani

    • Menjaga dengan baik kualitas hubungan pribadinya dengan Tuhan


  2. Yang berhubungan dengan gereja:

    • Mengembangkan rasa memiliki dan kebanggaan yang positif terhadap gerejanya

    • Partisipasi dalam kegiatan jemaat

    • Menjadi batu hidup bagi pertumbuhan gereja


  3. Yang berhubungan dengan dirinya sendiri:

    • Pengembangan diri

    • Pengembangan talenta

    • Penghargaan terhadap hidup

    • Gambaran diri yang sehat

    • Menjaga kesehatan jiwa dan pikiran


  4. Yang berhubungan dengan kerja/karir:

    • Pemahaman tentang kerja: Kerja bukan kutuk, tetapi bagian hidup manusia

    • Kejujuran, keteladanan, prestasi kerja


  5. Yang berhubungan dengan keluarga:

    • Turut menciptakan suasana rumah yang nyaman bagi setiap anggota keluarga

    • Berperan seperti embun yang menyegarkan dan menyehatkan kehidupan setiap anggota keluarga

    • Berperan sebagai minyak yang menguduskan dan menuntun setiap anggota keluarga bertumbuh dalam kekudusan di hadapan Tuhan


  6. Yang berhubungan dengan sesama manusia:

    • Pandangan positif pada sesama

    • Mengembangkan empati dan simpati kepada orang lain

    • Melihat sesama sebagai manusia yang juga dicintai oleh Tuhan

    • Mengambangkan kasih dan murah hati terhadap sesama


Dengan demikian, panggilan hidup pemuda tidak terbatas pada hal-hal yang sifatnya rohani. Tetapi juga yang menyangkut aspek hubungannya dengan sesama dan dirinya sendiri. Keseimbangan hidup panggilan itu melahirkan suatu pribadi yang kuat. Pribadi yang tangguh. Pribadi yang siap memberikan hidupnya sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan bagi Tuhan.

Yesus berkata, “Kamu adalah garam dan terang dunia” (Mat.5:13). Orang Kristen, termasuk orang muda di dalamnya, harus asin. Ia harus berbeda dengan dunia. Kalau ia menjadi tawar (sama dengan dunia), ia tidak berguna. Tetapi garam tidak berguna juga kalau tidak dikeluarkan dari lemari. Garam perlu dicampur dengan makanan. Begitu juga orang Kristen, tidak berguna kalau ia tidak mau berhubungan dan membangun suasana kehidupan yang lebih baik dengan sesamanya. Biarlah segala sesuatu yang kita lakukan dengan perkataan atau perbuatan itu semua kiranya mendatangkan kemuliaan bagi nama Tuhan.

Kunci keberhasilan agar kita dapat menjalankan tugas panggilan tersebut adalah Spiritualitas dan Integritas.

Apakah yang dimaksudkan dengan spiritualitas?
Spiritualitas adalah kehalusan perasaan tentang Allah yang berbuah kualitas kehidupan yang sebagaimana diperlihatkan oleh Yesus. Kualitas hidup itu terwujud dalam hubungannya yang agung dengan Allah, hubungannya yang luhur dengan sesama dan hubungannya yang mulia dengan dirinya sendiri. “Bagiku tidak ada yang lebih menggembirakan selain bertemu dengan Allah lalu sesudah itu memantulkan cahaya wajahNya kepada orang lain” demikian kata Beethoven. Sikap kita terhadap diri sendiri, sesama dan Tuhan mencerminkan kualitas spiritualitas yang ada dalam diri kita.

Sedangkan integritas memperlihatkan menyatunya antara tindakan dengan perkataan, menyatunya perbuatan dengan apa yang menjadi dasar keyakinan imannya. Dengan demikian, maka kita dapat memperlihatkan peran dan tugas panggilan kita dengan baik. Kita dapat memberikan dampak yang positif bagi sesama dalam hidup dan kehidupan kita. Hasilnya, hidup dan kehidupan kita menjadi bermakna.

Setiap pemuda Kristen harus dapat memperlihatkan sikap hidup yang memberi dampak positif bagi kehidupan sesamanya. Sebagai dampak perjumpaannya dengan Tuhan. Itu tugas panggilannya. Susunan inisial yang berbunyi “POWER” ini setidaknya akan membantu kita untuk mengingat apa saja yang perlu diperhatikan agar kita mengalami pertumbuhan rohani. Sehingga dapat menunjukkan dan melaksanakan tugas panggilannya.

P : Pray (berdoa). Orang Kristen yang mau bertumbuh dan rindu untuk menjalani kehidupan Kristennya dengan baik, pasti selalu berkomunikasi dengan Allah melalui doa. Dalam doanya itu ia mengungkapkan ucapan syukurnya, mengakui dosa-dosanya dan juga menyampaikan permohonannya, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Allah berjanji untuk selalu dekat dengan semua orang yang datang kepadaNya dalam doa (Mazmur 145:18).

O : Obey (Ketaatan). Dalam Yohanes 14:15, 21, 23 Yesus berkata bahwa ketaatan kita adalah tanda kasih kita kepadaNya. Tetapi kita tidak akan mampu melakukannya dengan kekuatan sendiri. Itulah salah satu alasan mengapa Dia memberikan Roh Kudus kepada kita (ayat 16, 17). Saat kita berserah kepadaNya, Roh Allah memberi kita kekuatan untuk berjalan bersamaNya di dalam ketaatan.

W : Worship (Ibadah). Sebagai pribadi, ia harus beribadah kepada Tuhan dalam pikiran, perbuatan, doa-doanya dan lain sebagainya (Roma 12:1-2). Dalam kehidupan berjemaat, ia mempersembahkan pujian kepada Allah bersama umat Allah yang lainnya (Mazmur 111: 1; Ibrani 10: 24-25).

E : Evangelize (Bersaksi). Kabar baik tentang Yesus Kristus harus dibagikan kepada orang lain melalui kesaksian hidup kita sehari-hari.

R: Read, membaca (dalam hal ini membaca Alkitab). Salah satu sumber pertumbuhan rohani yang mempengaruhi kita secara langsung ialah Alkitab. Kita harus membaca Alkitab kita secara teratur karena Firman Allah adalah susu sekaligus makanan keras rohani yang akan menumbuhkan kerohanian kita ( II Timotius 3:16; I Petrus 2:2; Ibrani 5:12–14). Alkitab memberitahu kita bagaimana kita harus hidup (Mazmur 119:105).

“Seseorang yang menyebut dirinya Kristen belum tentu seorang murid Kristus.Tetapi seorang murid Kristus pastilah ia seorang Kristen.” (Pdt. Jotje Hanri Karuh)

http://breadofwisdom.blogspot.com/2010/01/hai-pemuda-lakukanlah-tugas-panggianmu.html

Kamis, 05 Februari 2009

Ice Breaker (vol_1)



Berikut adalah kumpulan Games &  Ice Breaker yang dapat dipakai untuk mencairkan suasana.

1. M&M
tujuan: mengenal peserta & menambah keakraban.
ada beberapa contoh icebreakernya:
- pake M & M warna - warni (merah/M, kuning/K, hijau/G, dll)
taruh M & M dlm wadah terus dirolling ke masing2 peserta.masing2 disuruh ambil seberapa bnyk yg mrka suka & terserah warna apa.
stlh itu baru dikasih petunjuk spt : yg punya warna merah/M harus menceritakan hal-hal yg disukainya, dll.
jadi tiap wrna ada prtanyaannya & ini hitungannya setiap butir M & M.jadi kalo ada yg maruk ... kena deh..... qe3x....
- pake tusuk gi2
hampir sama kyk di atas tapi pertanyaannya cuman 1.kalo dulu pertanyaan yg gw pake: ceritakan hal2 yg tidak diketahui peserta2 di sini ttg kamu utk setiap tusuk gi2 yg kamu ambil.... qe3x.....

2. Instruksi
tujuan: menambah keakraban/mancairkan suasana
icebreaker ini lebh baik dipake pada jmlh peserta 4-6 org/group.
jumlah group sebaiknya >2.
cara permainan: bagi peserta ke dlm group2 tsb (note: sebaiknya peserta2 yg dtng bareng2 or saling kenal baik dipisah groupnya). 
beri instruksi2 tertentu & group2 harus segera menyusun barisan sesuai instruksi. oia jgn lupa: kasih batas waktu (bisa dihitung langsung) sktr 5 hitungan aja dah cukup.
group menanggapi instruksi dgn bener & juga paling cepatlah yg menang..
cnth instruksi:
- susun barisan berdasarkan urutan umur yg paling tua... (siapa yg mo ngaku?)
- susun barisan berdasarkan baju yg paling rapi
- susun barisan berdasarkan hidung yg paling mancung
- susun barisan berdasarkan yg paling manis.. (pada berebut kali yee... hi3x....)

3. "Take them out" 
dasarnya sih kuis Alkitab, tapi kalo kuis Alkitab biasa kayaknya sih boring, jadi game ini  mencoba cara yg lebih variatif. 
siapkan list pertanyaannya dari yg paling susah sampe yg paling mudah. (diusahakan soalnya banyak, kayaknya ada deh buku2 kumpulan pertanyaan Alkitab)

cara bermainnya gini : 
- mc (ato juri ato yg mimpin acara) akan menanyakan satu pertanyaan dan menjadi rebutan. (bagusnya sih "bel"-nya jgn cuma tunjuk tangan ato pake bel, suruh niruin suara hewan gitu, bagus lagi kalo suruh sambil joget.. ) 
- siapapun dr grup manapun yg menjawab dgn benar maka grup itu boleh memisahkan 1 anggota dari grup lawannya. jadi kalo grup co yg jawab bener, maka grup co berhak mengeluarkan 1 ce dari grupnya, di "vote out" lah istilahnya. 
- the fun of this game is : co/ce yg 'pinter' dlm hal Alkitab, siap2 aja jadi korban pertama. jgn lupa kasih gambaran umum dulu siapa2 aja yg jadi top target dari grup ce dan grup co. 
- semakin lama pertanyaannya akan semakin gampang (lain dgn kuis biasa), krn yg jago2 uda ga ada. yg uda ter-vote out boleh kasih saran siapa yg akan di vote-out oleh grupnya tapi ga boleh bisik2 jawaban ato kasih clue. 
cocoknya si buat Bible Camp, ato retreat pengurus... (kekuatannya setara.... )

4......... (no title)
ini sih yg paling gampang. 
- 1 orng dari tiap grup berdiri saling membelakangi, pada aba2 ke tiga, mereka harus balik ke belakang. nah kalo mereka saling bertemu muka (misalnya co balik kanan, ce balik kiri) maka ce kalah dan harus berpisah dari kelompoknya, kalo yg terjadi sebaliknya (co balik kanan, ce balik kanan juga),maka co yg kalah dan bilangan grup mereka berkurang 1. 
- kalo mo divariasiin, kayak duel koboi jaman dulu, masing2 maju sampe tanda batas, trus jalan muter, baru balik badan. jadi yg ce menghadap ke grup co, yg co menghadap ke grup yg ce. 
- yg ini sih simple banget, tapi ga ada yg tau siapa yg akan menang sampai the last one standing.... 

cuma bingungnya sih hadiahnya, siapapun yg menang jumlahnya banyak... 
paling yg kalah suruh kerja2 lebih banyak aja... 

Alkitabiah-nya juga ga susah kok, kalo yg pertama kan harus tau soal Firman Tuhan, yg kedua paling, kalo firman Tuhan sudah meresep maka ikutlah kata hati, krn sudah biasa dng suara Tuhan.. (agak maksa ga sih... ).

5. Pasangan Kompak
Perlengkapan: kayu/tongkat pendek, tali, donat
Permainan ini dimainkan berpasangan

1. Ikatkan donat ke tali, seperti alat pancing.
2. Minta peserta untuk saling berpasangan dan saling berhadapan. Beri jarak yang cukup sehingga panjang talinya pas dengan jarak mereka.
3. Beri waktu 15 menit untuk mereka saling menyuapi donat sampai habis.
4. Pasangan yang paling cepat menghabiskan donat yang jadi pemenangnya.
5. Supaya lebih susah, minta peserta untuk saling memunggungi sehingga mereka tidak bisa melihat pasangan mereka masing-masing.

6.Cari Pasanganmu
Perlengkapan: gambar aneka binatang yang cukup besar, kemudian potong menurut anggota badannya (kepala, tangan, kaki, ekor dst).
Waktu: 15 menit
1. Tempelkan potongan-potongan gambar itu ke punggung masing-masing peserta.
2. Ketika menempelkan potongan gambar itu, jangan sampai mereka tahu gambar yang ditempelkan di punggung mereka karena mereka harus saling bekerjasama satu sama lain.
3. Minta mereka untuk mencari anggota badan yang lain yang cocok dengan yang ada di punggung mereka. Bila sudah menemukan, mereka harus berkelompok sesuai dengan jenis binatang. Yang paling cepat melengkapi adalah pemenangnya

7.Menghafal Nama
Perlengkapan: name card bertuliskan nama tokoh-tokoh Alkitab sebanyak jumlah peserta
Permainan ini lebih cocok dimainkan di kelompok yang sudah saling mengenal, tidak cocok dimainkan di kelompok baru yang belum saling mengenal.
1. Minta peserta untuk memakai name card itu.
2. Beri waktu sekitar 30 menit untuk peserta menghafalkan ‘nama baru’ mereka sebanyak-banyaknya.
3. Setelah waktu habis, minta semua peserta untuk menyembunyikan name card mereka.
4. Pemimpin permainan kemudian mengecek apakah mereka sudah menghafal dengan baik atau tidak. Tentu saja yang menang adalah yang bisa menghafal paling banyak.
5. Terakhir, pemimpin permainan dapat juga mengecek apakah mereka sendiri hafal nama baru mereka atau tidak. Mungkin saja karena sibuk menghafalkan nama orang lain, sampai lupa dengan namanya sendiri

8.Basket BAlon
Perlengkapan: balon beberapa buah, keranjang sampah yang cukup besar
Permainan ini dimainkan secara berkelompok. Lebih baik dimainkan indoor, supaya balonnya nggak terbang ditiup angin :-P
Waktu permainan: 30 menit
1. Bagi peserta dalam kelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang, sama seperti team basket. Boleh kurang dari 5, tapi jangan lebih dari 5.
2. Letakkan keranjang sampah, satu buah di sebelah kanan dan satunya lagi di sebelah kiri. Letakkan agak berjauhan, untuk memberi tempat yang cukup luas supaya team basket dapat bermain.
3. Cara permainannya sama persis dengan permainan basket. Masing-masing team berlomba untuk memasukkan balon ke keranjang lawan. Pemain harus mendribble, dan saling mengoper.
4. Team yang berhasil memasukkan balon ke keranjang lawan yang paling banyaklah yang memenangkan permainan ini

9. Lembaran Kalender
Perlengkapan: kalendar harian bekas (kalendar yang setiap ganti hari harus disobek)
Permainan ini dimainkan perorangan.

1. Bagikan kalendar kepada masing-masing peserta ketika mereka masuk ke ruangan.
Tanggal ganjil untuk peserta pria dan tanggal genap untuk peserta wanita.
2. Ajak peserta untuk:
a. Berkumpul sesuai dengan nama bulan yang sama
b. Berkumpul sesuai dengan nama hari yang sama
c. Berkumpul sesuai dengan tanggal yang sama
d. Mencari pasangan. Caranya umumkan angka antara 35 sampai dengan 55. Minta peserta untuk mencari peserta lain sehingga jika angka mereka berdua dijumlahkan hasilnya sama dengan angka yang Anda sebutkan. Misalnya, Anda menyebutan angka 45, peserta yang memiliki angka 17 harus mencari peserta yang memiliki angka 28. Peserta yang memiliki angka 30 mencari peserta yang memiliki angka 15.
3. Supaya permainan bertambah seru, beri batas waktu yang cukup singkat untuk masing-masing pertanyaan

10. Peras Spons
Perlengkapan: spons tebal, air, ember plastik
Permainan ini dimainkan secara berkelompok dan outdoor.
Waktu permainan: 15 menit

1. Bagi peserta dalam kelompok.
2. Bagikan sebuah spons dan dua buah ember plastik kepada masing-masing kelompok.
3. Suruh mereka untuk berbaris rapi.
4. Minta anggota kelompok paling depan untuk memegang spons, dan letakkan ember plastik yang sudah dipenuhi air di depannya.
5. Kemudian letakkan sebuah ember plastik kosong di dekat anggota kelompok yang paling belakang, ember ini nantinya untuk menampung air yang dipindahkan oleh mereka.
6. Permainannya adalah memindahkan air yang berada di ember depan ke ember belakang, dengan cara estafet spons. Peserta pertama mencelupkan spons kedalam ember, kemudian memberikannya ke peserta yang di belakangnya, dan seterusnya, sampai ke peserta terakhir. Peserta terakhir bertugas memeras spons itu sehingga airnya tertampung di ember kedua.
7. Bila spons itu jatuh di tengah-tengah jalan, maka harus diulangi lagi dari depan


Untuk yang punya ide bisa dikirim ke e-mailnya BKK FISIP dibkk08.unsrat@gmail.com



Minggu, 28 Desember 2008

Kamis, 27 November 2008

Sejarah BKK FISIP UNSRAT





















Dengan usia 35 tahun, pelayanan di FISIP dapat dikatakan baru dimulai. Hal ini tentu saja didorong oleh banyak sekali faktor, akan tetapi semuanya diyakini bahwa Tuhan Yesus Kristus sebagai Kepala Pelayanan memiliki rencana tersendiri dari kehendak untuk kebaikan dan sejahtera mahasiswa dan dosen/pegawai dalam lingkungan FISIP.
Berikut Uraian Singkat Mengenai Sejarah BKK
MASA PRA INTUSIONALISASI
Sejak berdirinya Fisip tanggal 17 Agustus 1964 (walaupun sejak 01 Agustus 1954 telah berdiri dengan nama Fakultas Tata Praja Perguruan Tinggi Manado). Kegiatan pelayanan dilaksanakan mengikuti pertumbuhan organisasi kemahasiswaan dibawah koordinasi Senat Mahasiswa dengan Seksi Kerohanian, Masa ini mulai mengalami pencerahan sejak tahun 1990-an ditandai dengan pelaksanaan kegiatan Bina Rohani yang pada saat-saat tersebut diselenggarakan dalam bentuk Bakti Sosial. Terakhir kali dilaksanakan pada bulan September 1993 didesa Tombatu Dua. Dengan nama Unit Pelayanan Kerohanian pada saat itu K’ Stephen Tuwaidan (Ketua) dan K’ Grace Waleleng (Sekretaris) bersama dengan pengurus lainnya aktif melaksanakan kegiatan pelayanan seperti ibadah Fakultas bersama dosen dan pegawai.
Masa Kegiatan Penting Lainnya
Tahun 1993-1994 Ketua UPK. K’ Welly Waworundeng, Bina Rohani dilaksanakan bulan September 1994 di bukit doa Masarang dengan Panitia K’ Richardson Siwy (Ketua) dan K’ Franky Mocodompis (Sekretaris), Tahun 994-1996 Ketua UPK. K’ Yuller Saulauda Bina Rohani dilaksanakan bulan September 1995 di desa Kamangta dengan Panitia K’ Reidy Sumual (Ketua) dan K’ Sorta Tampubolon (Sekretaris). Tahun 1996 Bina Rohani diadakan di Bukit Doa Masarang dibawah tema “Berakar, Bertumbuh Dan Berbuah” dengan Panitia K’ Rivan Oroh (Ketua) dan K’ Helen Sarendeng (Sekretaris).
PENEMUAN JATI DIRI
Sebutlah masa kedua ini dengan sebutan demikian, sebab baru pada tahun 1996 dibawah kepemimpinan K’ Blessy Sipir dan K’ Harwin Sudrajat, UPK mulai melakukan berbagai pembenahan, misalnya saja peralihan nama UPK menjadi Biro Kerohanian Kristen yang diawali pada masa K’ Yuller semakin diperkokoh dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Pengurus oleh Senat Mahasiswa.
Kegiatan pelayanan semakin tampak dan hasilnya baru pada masa ini BKK memiliki Sekretariat, sebuah doa yang Tuhan jawab indah pada waktunya. Pada masa ini pula Tuhan memberikan sukacita dan beban pelayanan untuk melihat potensi yang kerap kali terpakai diluar (UPK. Kr Unsrat, GMKI, LPMI, Senat Mahasiswa) Untuk dimanfaatkan dalam pelayanan kampus. Tahun 1997 Bina Rohani diselenggarakan di BPG Pineleng dibawah tema “Engkau Berharga Di MataKu“ dengan Panitia K’ Eva Mediary (Ketua) dan K’ Jhony Winerungan (Sekretaris)
INSTITUSIONALISASI
Ditandai dengan pelaksanaan Bina Rohani 1998 dengan tema Aku Bersyukur KepadaMu sebab Kejadianku Dahsyat dan Ajaib dengan K’ Libert Ibo sebagai Ketua dan K’ Merdy Rumintjap sebagai Sekretaris, K’ Ucok Siregar dan K’ Haelena Sarendeng masing-masing sebagai Ketua dan Sekretaris BKK menemukan jati diri baik secara lembaga maupun individu bahwa pelayanan kampus tidak saja terbatas pada pelaksanaan program akan tetapi sungguh-sungguh menempatka Tuhan Yesus Kristus sebagai kepala pelayanan kampus yang dihadirkan Allah dapat dilaksanakan untuk kemuliaan Tuhan.Sejak Periode Pelayanan 1999-2000 hingga sekarang ini, kebutuhan pelayanan dirasakanemakin meluas, hal ini ditandai dengan semakin diubutuhkanya pengelolaan administrasi dengan menajemen pelayanan yang lebih baik.
Ditengah-tengah rentang waktu yang terus bergulir, penyertaan Tuhan tetap dirasakan dalam pelayanan, hingga saat ini BKK FISIP tetap eksis menjalankan amanat agung sang pencipta, sehingga tidak hanya pengelolaan organisasi pelayanan yang lebih baik akan tetapi juga, sudah sangat dibutuhan suatu sistem pola pembinaan pelayanan sebagai acuan dalam menjalankan pelayanan, dengan melihat BKK adalah suatu wadah organisasi dan wadah pelayanan.
Kondisi Pelayanan BKK 1999/2000 - Sekarang
Sejak periode pelayanan 1999/2000 hingga sekarang ini kebutuhan pelayanan dirasakan semakin meluas, hal ini ditandai dengan semakin dibutuhkannya pengelolaan administrasi dengan Manajemen pelayanan ayang lebih baik. Ditengah-tengah rentang waktu yang terus bergulir, penyertaan Tuhan tetap dirasakan dalam pelayanan, hingga saat ini BKK FISIP tetap eksis menjalankan Amanat Agung Sang Pencipta, sehingga tidak hanya pengelolaan organisasi pelayanan yang lebih baik dan pengumpulan data-data yang lengkap dan akurat, akan tetapi juga sudah sangat dibutuhkan suatu sistem pola pembinaan pelayanan sebagai acuan dalam menjalankan pelayanan.
Sebagai refleksi perkembangan pelayanan antara lain penggunaan nama Bidang Pelayanan (1993-2000) berubah menjadi Departemen Pelayanan (DEPEL) yang lebih tepat untuk pencapaian visi membentuk dan memproses mahasiswa menjadi sarjana Kristen Indonesia yang Injili dan beberapa tahun pelayanan kemudian tepatnya pada Tahun Pelayanan 2002-2003 dengan Ketua Reince R. Jacob dan Sekretaris Sherley Patrisia disepakati bersama mengenai HUT BKK ditentukan setiap tanggal 28 Maret, sesuai dengan SK. Pertama yang dikeluarkan oleh Senat Mahasiswa FISIP Untuk BKK dengan nama awal UPK
.
Dengan demikian secara berturut-turut Ketua dan Sekretaris UPK/BKK FISIP adalah sebagai berikut :
(Revisi)
- UPK Tahun 1993-1994
Ketua : K’ Stephen Tuwaidan
Sekretaris : K’ Grace Waleleng
- UPK Tahun 1994-1995 SK. No.015/Ab-3/U-08-SMF/V.94
Ketua : K’ Welly Waworundeng
Sekretaris : K’ Adrian Christian
- UPK Tahun 1995-1997 Ketua :
K’ Yuller Saulauda
Sekretaris : K’ Selvie Pratasik
- BKK Tahun 1997-1998 SK. No. 222/SK.U-08.SMF/II.97
Ketua : K’ Blessy Sipir
Sekretaris : K’ Harwin Sudarjat
- BKK Tahun 1998-1999 SK. No. /SK/U.08/SMF/IV.98
Ketua : K’ Ucok P. Siregar
Sekretaris : K’ Healena Sarendeng
- BKK Tahun 1999-2000 SK. No. 77/J12-1-13/KM/1999
Ketua : K’ Polce Ph. Liando
Sekretaris : K’ Kenny E. Kamasih
- BKK Tahun 2000-2001 SK. No. 422/I.A/U-08/SMF/V/2000
Ketua : K’ Kenny E. Kamasih
Sekretaris : K’ Oksye O. Mandey
- BKK Tahun 2001-2002
Ketua : K’ Kenny E. Kamasih
Sekretaris : K’ Perry E.P. Palondongan
- BKK Tahun 2002-2003
Ketua : Reince Roni Jacob
Sekretaris : Sherley Patrisia
- BKK Tahun 2003-2004
Ketua : - Sherley Patrisia
- Versiana Eifel Wuisan (PAW)
Sekretaris : Meiny Fanda Maringka
- BKK Tahun 2004-2005
Ketua : Niva Sofie Liando
Sekretaris : Michael Awon
- BKK Tahun 2005-2006
Ketua : Michael Awon
Sekretaris : Meilani S.Z Tamalawe
- BKK Tahun 2006-2007
Ketua : Oliyanti O. Mataputun
Sekretaris : Masrinto Pongrambu
- BKK Tahun 2007-2008
Ketua : Kharisma Hardika Bataha
Sekretaris : Rudiharyanto Denje
- BKK Tahun 2008
Ketua Lydia E. Kaligis
Sekretaris : Herson Keradjaan
-BKK Periode 2009-2010
Ketua : Fangky Nusi
Sekretaris : Rini Lihawa