“Kehidupan yang tidak memberikan pengaruh positif bagi kehidupan orang lain adalah kehidupan yang tidak layak untuk dijalani.”Kata-kata
bijak ini hendak mengajak dan mendorong kita untuk mempunyai hidup dan
kehidupan yang berarti bagi sesama. Sebuah kehidupan yang di dalamnya
terpancar suatu kerinduan, tekad dan kerja keras untuk melaksanakan
panggilan rohaninya agar memberikan sesuatu yang positi bagi kehidupan
bersama.
Dalam II Timotius 4:16, Paulus menasihatkan dan
mendorong Timotius, yang berusia muda saat itu, agar memperlihatkan
suatu pola hidup yang berkualitas sehingga tidak ada seorangpun
menganggap ia rendah karena ia muda.
Paulus dalam Roma 12:2,
menyatakan agar kita jangan serupa dengan dunia ini; tetapi kita diutus
oleh Kristus ke dalam dunia untuk menjadi saksiNya yang hidup. Oleh
sebab itu, sebagai pemuda-pemudi Kristen, kita tidak memisahkan diri
dari dunia tetapi mengikutsertakan diri dalam usaha Allah untuk
mendatangkan Syalom, damai sejahtera. Lingkungan kehidupan kita
senantiasa berubah. Perubahan itu memberikan tantangan pelayanan dan
kesaksian yang baru kepada kita.
Ruang lingkup tugas panggilan pemuda Kristen dapat digambarkan sebagai berikut:
- Tugas panggilan yang berhubungan dengan Tuhan, misalnya:
- Penyerahan dan persembahan diri
- Komitmen pelayanan
- Pertumbuhan rohani
- Menjaga dengan baik kualitas hubungan pribadinya dengan Tuhan
- Yang berhubungan dengan gereja:
- Mengembangkan rasa memiliki dan kebanggaan yang positif terhadap gerejanya
- Partisipasi dalam kegiatan jemaat
- Menjadi batu hidup bagi pertumbuhan gereja
- Yang berhubungan dengan dirinya sendiri:
- Pengembangan diri
- Pengembangan talenta
- Penghargaan terhadap hidup
- Gambaran diri yang sehat
- Menjaga kesehatan jiwa dan pikiran
- Yang berhubungan dengan kerja/karir:
- Pemahaman tentang kerja: Kerja bukan kutuk, tetapi bagian hidup manusia
- Kejujuran, keteladanan, prestasi kerja
- Yang berhubungan dengan keluarga:
- Turut menciptakan suasana rumah yang nyaman bagi setiap anggota keluarga
- Berperan seperti embun yang menyegarkan dan menyehatkan kehidupan setiap anggota keluarga
- Berperan sebagai minyak yang menguduskan dan menuntun setiap anggota keluarga bertumbuh dalam kekudusan di hadapan Tuhan
- Yang berhubungan dengan sesama manusia:
- Pandangan positif pada sesama
- Mengembangkan empati dan simpati kepada orang lain
- Melihat sesama sebagai manusia yang juga dicintai oleh Tuhan
- Mengambangkan kasih dan murah hati terhadap sesama
Dengan
demikian, panggilan hidup pemuda tidak terbatas pada hal-hal yang
sifatnya rohani. Tetapi juga yang menyangkut aspek hubungannya dengan
sesama dan dirinya sendiri. Keseimbangan hidup panggilan itu melahirkan
suatu pribadi yang kuat. Pribadi yang tangguh. Pribadi yang siap
memberikan hidupnya sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan bagi Tuhan.
Yesus berkata, “Kamu adalah garam dan
terang dunia” (Mat.5:13). Orang Kristen, termasuk orang muda di
dalamnya, harus asin. Ia harus berbeda dengan dunia. Kalau ia menjadi
tawar (sama dengan dunia), ia tidak berguna. Tetapi garam tidak berguna
juga kalau tidak dikeluarkan dari lemari. Garam perlu dicampur dengan
makanan. Begitu juga orang Kristen, tidak berguna kalau ia tidak mau
berhubungan dan membangun suasana kehidupan yang lebih baik dengan
sesamanya. Biarlah segala sesuatu yang kita lakukan dengan perkataan
atau perbuatan itu semua kiranya mendatangkan kemuliaan bagi nama Tuhan.
Kunci keberhasilan agar kita dapat menjalankan tugas panggilan tersebut adalah Spiritualitas dan Integritas.
Apakah yang dimaksudkan dengan spiritualitas?Spiritualitas
adalah kehalusan perasaan tentang Allah yang berbuah kualitas kehidupan
yang sebagaimana diperlihatkan oleh Yesus. Kualitas hidup itu terwujud
dalam hubungannya yang agung dengan Allah, hubungannya yang luhur dengan
sesama dan hubungannya yang mulia dengan dirinya sendiri. “Bagiku
tidak ada yang lebih menggembirakan selain bertemu dengan Allah lalu
sesudah itu memantulkan cahaya wajahNya kepada orang lain” demikian kata
Beethoven. Sikap kita terhadap diri sendiri, sesama dan Tuhan
mencerminkan kualitas spiritualitas yang ada dalam diri kita.
Sedangkan
integritas memperlihatkan menyatunya antara tindakan dengan perkataan,
menyatunya perbuatan dengan apa yang menjadi dasar keyakinan imannya.
Dengan demikian, maka kita dapat memperlihatkan peran dan tugas
panggilan kita dengan baik. Kita dapat memberikan dampak yang positif
bagi sesama dalam hidup dan kehidupan kita. Hasilnya, hidup dan
kehidupan kita menjadi bermakna.
Setiap pemuda Kristen harus
dapat memperlihatkan sikap hidup yang memberi dampak positif bagi
kehidupan sesamanya. Sebagai dampak perjumpaannya dengan Tuhan. Itu
tugas panggilannya. Susunan inisial yang berbunyi
“POWER” ini
setidaknya akan membantu kita untuk mengingat apa saja yang perlu
diperhatikan agar kita mengalami pertumbuhan rohani. Sehingga dapat
menunjukkan dan melaksanakan tugas panggilannya.
P : Pray (berdoa).
Orang Kristen yang mau bertumbuh dan rindu untuk menjalani kehidupan
Kristennya dengan baik, pasti selalu berkomunikasi dengan Allah melalui
doa. Dalam doanya itu ia mengungkapkan ucapan syukurnya, mengakui
dosa-dosanya dan juga menyampaikan permohonannya, baik untuk diri
sendiri maupun untuk orang lain. Allah berjanji untuk selalu dekat
dengan semua orang yang datang kepadaNya dalam doa (Mazmur 145:18).
O : Obey (Ketaatan).
Dalam Yohanes 14:15, 21, 23 Yesus berkata bahwa ketaatan kita adalah
tanda kasih kita kepadaNya. Tetapi kita tidak akan mampu melakukannya
dengan kekuatan sendiri. Itulah salah satu alasan mengapa Dia memberikan
Roh Kudus kepada kita (ayat 16, 17). Saat kita berserah kepadaNya, Roh
Allah memberi kita kekuatan untuk berjalan bersamaNya di dalam ketaatan.
W : Worship (Ibadah).
Sebagai pribadi, ia harus beribadah kepada Tuhan dalam pikiran,
perbuatan, doa-doanya dan lain sebagainya (Roma 12:1-2). Dalam kehidupan
berjemaat, ia mempersembahkan pujian kepada Allah bersama umat Allah
yang lainnya (Mazmur 111: 1; Ibrani 10: 24-25).
E : Evangelize (Bersaksi). Kabar baik tentang Yesus Kristus harus dibagikan kepada orang lain melalui kesaksian hidup kita sehari-hari.
R: Read,
membaca (dalam hal ini membaca Alkitab). Salah satu sumber pertumbuhan
rohani yang mempengaruhi kita secara langsung ialah Alkitab. Kita harus
membaca Alkitab kita secara teratur karena Firman Allah adalah susu
sekaligus makanan keras rohani yang akan menumbuhkan kerohanian kita (
II Timotius 3:16; I Petrus 2:2; Ibrani 5:12–14). Alkitab memberitahu
kita bagaimana kita harus hidup (Mazmur 119:105).
“Seseorang yang
menyebut dirinya Kristen belum tentu seorang murid Kristus.Tetapi
seorang murid Kristus pastilah ia seorang Kristen.” (Pdt. Jotje Hanri
Karuh)
http://breadofwisdom.blogspot.com/2010/01/hai-pemuda-lakukanlah-tugas-panggianmu.html